Anda Pengunjung Ke :

Rabu, 25 Agustus 2010

Persahabatan di Bus Kopegtel (Part I)

Tadi aku lagi asik ngobrol ama teman SD, kangen banget ama mereka, apalagi ama yang sudah pindah. Masa SD adalah masa yang indah *lebay. Banyak temen, banyak musuh, banyak kelahi, banyak iri, banyak dosa (?). dari kelas 1 SD, aku udah ikut jemputan Kopegtel telkom, dan beberapa anak seangkatanku juga semuanya ikut jemputan kopegtel, dan akhirnya anak anak SD seangakatnku menjalin hubungan persahabatan di bus jemputan. Jadi dulu itu kami itu ber 7 -- orang cantik (aku), Osi, Endah, Biran, Agum, Kiki, Rifqy, kami kenal mulai dari kelas 2.

Cerita lama sih ini, tapi aku selalu ketawa ngingatnya. Sebelum masuk ke cerita, mari kenalan dulu dengan anggota jemputan kopegtel pas aku masih SD.


Orang cantik (aku)           : -- gak usah memperkenalkan diri  --
Osi          : Dia murid baru pas kelas 2, anaknya pendiem, cantik, jago gambar, lucu
Endah   : aneh, lucu, cantik, memiliki ketawa unik


Biran      : dulu cadel, botak, lucu, aneh
Agum    : pendiem, sahabatnya biran, jago gambar
Kiki         : aneh, gila, lucu, ingusan
Rifqy      : ganteng, cebol, lucu, heboh, ceplas ceplos

Jadi kami bertujuh terbagi jadi 2 kelompok, kelompok “cewe cantik” dan kelompok “cowok biasa saja”. Kami gak pernah akur, olok olokan terus, lempar lemparan di jemputan, gak peduli lagi kalo ada yang teganggu *namanya juga anak kecil*. Pas kelas 1 atau kelas 2 gitu ada cinlok di dlaam bus kecil kopegtel, antara aku dan Rifqy, ceilaaaaah. Tapi yaah yang namanya anak kecil cuman sekedar naksir doang *frontal*. Hampir tiap hari kerjaan kami di jemputan itu lari lari heboh rebutan tempat duduk strategis dan nyiapin strategi buat menyerang tim lawan, biasanya sih yang menang tim “cowok biasa saja”, tapi timku, tim “cewek cantik” adalah anak anak kreatif dan tidak habis akal.

Tapi kami juga gak selalu bertengkar kok, aku inget dulu kami bertujuh bekerja team work buat bikin sampah. Jadi kami bertujuh ngumpulin kertas keratas bekas, walaupun pada akhirnya banyak menggunakan kertas baru. Kertas kertas itu kami robek kecil kecil, lalu kami kumpulin di dalam topinya Rifqy. Aku lupa kenapa kita kurang kerjaan gitu dalam bus ngerobekin kertas. Lalu akhirnya topinya Rifqy udah penuh kita bersorak. Lalu kiki, anak paling gila, ngambil segenggam kertas robekan tadi, lalu dia lempar ke aku, Osi, Endah. Woh, kita bertiga marah lah, kita tim “cewek cantik” gamau kalah, kita ambil juga robekan di topi rifqy terus bales lempar lemparan ber tujuh. Bus kecil itu pun kotor, tapi kami tetaplah anak kecil kegirangan yang terus terusan main kertas.

Akhirnya kertas di topinya rifqy udah mau habis, kotaknya teh kotak ama fruity pun kita robek jadi serpihan dan perang berlanjut, bus kecil semakin kotor saja. Lama kelamaan kita bertujuh kecapean sendiri, lalu perasaan iba kami keluar melihat bus kecil itu tampak kotor dengan sobekan kertas yang berhamburan di lantainya, lalu dengan lapang dada, sebagian dari kami mengambil kertas kertas berserekan itu lalu melemparkannya keluar jendela, sambil sok sok-an kayak orang nikahan ngelempar bunga. Kita nyanyi nyanyi gajelas, gatau orang di jalan pada liatin kami. Tapi toh kami kan saat itu hanya makhluk kecil yang tak tau kalau melempar sampah keluar jendela mobil itu gaboleh, polisi juga gak mungkin nangkap kita saat itu, karna kita, khususnya aku, terlalu manis untuk ditahan.

BERSAMBUNG .....





1 komentar:

Fairuznr mengatakan...

astaga peb, ngakak pol missyouuuu :')