Anda Pengunjung Ke :

Sabtu, 31 Mei 2014

27 Mei 2014

27 Mei 2014...
Hari yamg paling bikin dag dig dug hampir semua anak kelas 3 SMA…
Hari pengumuman SNMPTN undangan…

Beberapa hari sebelum pengumuman, aku udah nyusun timeline rencana kalau gak keterima SNMPTN.. Mulai dari masuk perguruan tinggi swasta sampai ikut jalur mandiri perguruan tinggi negeri.
Perlu berhari-hari buat nyiapin mental kalau-kalau gagal di SNMPTN..

Makin dekat pengumuman aku malah makin gak berharap banyak dan agak pesimis. Nilai UN gak bagus-bagus banget, nilai rapot pasti kalah sama anak-anak Jawa, dan yang paling bikin pesimis itu gara-gara aku ambil prodi dan fakultas yang passing grade nya tinggi banget.

Sampai 1 hari sebelum pengumuman, plan B sudah beres semua. Berkas-berkas untuk PTS dan jalur mandiri tinggal dikirim. Semuanya tergantung pengumuman tanggal 27 besoknya. Seharian berdo’a dan ngomong dalam hati “apapun hasilnya itu yang terbaik dari Allah….”

Akhirnya tanggal 27 Mei datang juga. Pengumuman resminya jam 1 siang di web SNMPTN dan beberapa web mirror nya. Tapi hari itu 1 jam aja berasa lamaaaaaaaaaaa banget. Aku bangun super subuh dan gabisa tidur lagi saking deg-deg-kan-nya. Mata gak lepas dari twitter dan mulut berdzikir terus-terusan.

Belum jam 1 siang, ada yang ng-tweet katanya sudah bisa cek hasil kelulusan SNMPTN di salah 1 web mirror nya. Dag dig dug parah banget pas baca itu. Aku sholat dzuhur dulu dan mempersiapkan diri buat liat hasilnya. Masih belum jam 1, aku nyalain laptop dan membuka salah satu web mirror SNMPTN. Dengan tangan dingin gemetar aku masukkan nomor pendaftaran dan tanggal lahir…
Bismillahirrohmanirrahiim aku menekan tombol enter. Loading page nya lama ternyata, aku buka tab baru lagi ngebuka snmptn.ac.id, tapi karena belum jam 1 jadi belum bisa lihat hasil cek kelulusan. Aku pun kembali ke web mirror sebelumnya yang ternyata sudah terbuka. Di layarku laptopku tertulis:

Nomor peserta : 00000000000
Tanggal lahir       : 00-00-0000
“Anda tidak lulus SNMPTN 2014”

Sempat syok sebentar lalu langsung aku tutup laptopku. “Ini belum jam 1, tunggu info resminya aja, sabar sebentar lagi Peb” kataku dalam hati. 15 menit kemudian, yang berasa kayak setahun, jam pun menunjukkan jam 1 lewat beberapa menit. Aku nyalain laptopku lagi dan membuka snmptn.ac.id. Sambil membaca basmallah, aku ketikkan nomor peserta dan tanggal lahir, lalu enter.
Bener-bener deh rasanya, tangan kaki dingin, badan gemetar-__-
Setelah enter, hasilnya langsung keluar. Muncullah tulisan seperti ini:


Refleks aku langsung lari ke kamar abah-mama, aku meluk mama sambil nangis-nangis. Nangisnya banget-banget an saking senangnya. Mama juga ikutan nangis dan baca hamdallah berkali-kali. Aku gak berhenti nangis sampai 1 jam kemudian. Gak nyangka bakal lulus di pilihan pertama.

Hari itu termasuk salah satu hari yang gak bakal kulupa, rasa senang dan syukur yang begitu besar karena Allah memberiku kesempatan untuk menuntut ilmu di univertas dan jurusan yang jadi cita-citaku dari kelas 1 SMA, dan juga melihat abah-mama menangis bangga atas pencapaianku. Mereka tak menuntut apa pun, mereka hanya mau aku menjadi apa yang aku mau. Itulah yang membuatku menangis gak berhenti-berhenti hari itu karena tujuan terbesar hidupku adalah membahagiakan kedua orang tuaku. Sampai kapanpun dua buah senyum itu adalah yang selalu kuinginkan. Kedua senyum itu juga yang tanpa aku sadari menjadi motivasiku untuk selelu memberikan yang terbaik.

Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah…


Setelah hari itu aku akan melanjutkan profesiku sebagai ‘pelukis senyum’. Melukis senyuman kedua orangtuaku, diriku sendiri, dan orang-orang di sekitarku. Bismillah, semoga kuliah ku nanti diberkati Allah dan menjadi pintu gerbang ke masa depan yang cerah.
Aamiiin J