Bisa dibilang aku selesai ujian cukup cepat, tanggal 18 Desember 2015 adalah hari terakhir aku mengerjakan rangkaian 3 hari berturut ujian yang super abstrak. Beberapa teman sudah merencanakan liburan atau acara pulang kampungnya dengan baik, beberapa ada yang langsung cus bandara, dan beberapa masih harus menyelesaikan beberapa urusannya di kampus. Aku yang kebiasaan membeli tiket pesawat dadakan hari itu belum merencanakan kapan pulang ke Balikpapan. Mama menyuruhku untuk tidak membeli tiket dulu, karena mamah abah dan adik-adik ada rencana mau keluar kota tapi belum pasti juga. Keputusannya aku membeli tiket menunggu konfirmasi dari mama dulu beli tiketnya kemana.
2 hari kemudian, setelah menunggu kabar pasti dari mama, akhirnya aku beli tiket pesawat tujuan Banjarmasin untuk tanggal 22 Desember 2015 dari Jakarta. Aku tidak langsung memesan travel ke Jakarta karena biasanya aku memesannya H-1 atau hari H.
Tanggal 21 malamnya aku lupa sama sekali memesan travel dan tertidur pulas sekali. Paginya aku masih merapikan barang-barang dan menganggap enteng masalah travel ini. "Ah, paling pesan 3 jam sebelumnya juga bisa kan" pikirku saat itu.
Setelah semua barang-barang sudah siap, aku pergi ke travel terdekat di simpang Dago, wah ternyata sudah full. Aku belum panik karena masih ada beberapa travel di jalan Dipatiukur. Aku mengunjungi travel itu satu per satu dan ternyata tidak ada seat sama sekali untuk perjalanan ke Jakarta siang itu. Aku googling no telp travel-travel atau apapun penyedia jasa tumpangan ke Jakrta. Sudah lebih dari 10 nomor yang kutelpon dan semuanya mengatakan semua seat ke Jakarta udah full untuk hari itu. Aku memohon pada semua nomor itu untuk memberikabar kalau ada yang tiba-tiba cancel, saking desperatenya. Aku pun bertanya dan berharap mendapat solusi dari teman-teman dekatku di berbagai grup. Beberapa teman menyarankan untuk naik kereta atau bus biasa di terminal. Oke aku tanpa pikir panjang langsung menuju kosan, menyiapkan barang bawaan (1 ransel dan 1 koper), kemudian menelpon gojek dan minta diantarkan ke terminal.
Siang itu sekitar pukul 11.15WIB Jalanan cukup padat dan aku sibuk meminta a'a gojek untuk menyetir lebih cepat lagi. Kalau aku masih belum jalan juga ke Jakarta sampai jam 12, pesawatku gak akan terkejar. Terminal sudah terlihat, tiba-tiba ponselku berdering dari nomor yang tak ada di kontakku. Aku mengangkatnya dan ternyata telepon dari salah satu Travel mengatakan kalau ada kursi yang kosong untuk jam 12 ke Bandara Soekarno-Hatta siang itu.
ALHAMDULILLAAAAAAH teriakku yang sepertinya cukup keras ditelinga a'a gojek. Aku pun meinta a'a Gojek mutar arah dan menuju ke lokasi travel yang meneleponku tadi. Luar biasa sabar a'a Gojek yang satu ini. Sudah bersedia membawa penumpang ribut merepotkan macam aku, menyetir dengan gesit dengan membawa koper dibagian depannya. A'a gojek terbaik bangsa.
Tapi kepanikan masih berlanjut, aku masih harus menuju ke lokasi travel yang berangkat jam 12 sementara saat itu sudah jam setengah 12 lewat. Lahmadulillah jam 1 kurang 6 menit aku sampai di pool travel dan menggucapkan terimakasih sebanyaknya pada a'a Gojek dan a'a Travel yang sudah meneleponku.
Pukul 12 tepat travelku berangkat. Pesawatku take off pukul 16.50 dari Soekarno Hatta. Aku berharap perjalanan ke bandara bisa tepat waktu 3 jam. 4 jam 50 menit kupikir waktu yang cukup lama untuk menuju bandara. Aku berdoa dan tertidur di travel.
Ternyata semua diluar perkiraan. Pukul 16.00 aku masih terjebak padatnya jalanan jakarta..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar