Anda Pengunjung Ke :

Jumat, 28 Juni 2013

DAY 1


Postingan ini berbahasa Indonesia. Tenang..

"Aku adalah seseorang yang cenderung realistis dan logis."

Pas SMP awalnya aku kira aku termasuk orang yang suka ngayal, yang jago berimajinasi atau semacamnya. Sampai aku masuk SMA, kebenaran pun mulai terungkap... aku suka kartun, sihir, dan segala macam cerita fiksi tapi hanya sampai sebatas menikmati tapi gak bisa menerima.

Tiap nonton atau baca cerita fiksi, otakku gak berhenti berusaha mencerna dan mencari alasan kenapa ke-fiksi-an tadi bisa terjadi. Seperti baru-baru ini aku nonton Man of Steel, dan sampai sekarang aku masih gak bisa terima kenapa ada tokoh Superman- Manusia kok sekuat itu? Manusia kok bisa terbang? Kenapa gravitasi bumi bisa diubah? Otakku mencerna dan jawabannya adalah Superman bukan manusia, itu cerita botean, dan hasilnya film tadi hampir sama sekali gak menarik.

Aku suka berkhayal merancang masa depan, tapi aku selalu merancangnya berdasarkan kemungkinan yang ada, sampai ke kemungkinan terbaik dan kemungkinan terburuk. Tapi terbatas. Kadang aku takut buat ngebayangin hal-hal jauh diluar kemungkinan yang aku buat tadi.

Aku (hampir) gak percaya dengan yang namanya kebetulan atau keberuntungan. Karena 2 hal tadi tidak bisa dijelaskan dengan jelas. Hidup itu proses timbal-balik. Menurutku. Siapa yang bekerja keras dia akan berhasil, siapa yang berjuang demi cintanya, dia akan mendapatkannya. Ada quotes bagus yg aku dapet dari film korea: “Keberuntungan adalah nama lain dari kerja keras.” Ya betul. Banget.

Aku berpikir logis. Aku gak bisa mentah-mentah menerima sebuah kesimpulan atau pernyataan. Aku kepo. Aku cari kenapa bisa sampai ada pernyataan kayak gitu, sampai paham, lalu aku puas. Aku suka menjawab “ya” atau “tidak” dengan lantang, ditambah lagi jika aku harus menjelaskan penjelasannya. Ya itu tadi, puas.
Aku senang menghabiskan waktu dengan pikiranku. Aku senang terjebak di soal fisika walaupun pada akhirnya aku minta diajari oleh teman sebangkuku. Aku senang berlama lama untuk membaca cerita roman dibanding fiksi karena menciptakan euforia tersendiri.

Sifatku yang cenderung kayak gini, alhamdulillah ada manfaatnya. Aku bisa ngerjakan soal-soal logika komputer sederhana karena aku terbiasa berpikir realistis, berpikir dengan data dan kemungkinan yang mungkin terjadi. Aku bisa menyanggah sebuah pernyataan karena aku terbiasa menelusuri seluk beluk suatu hal. Aku terbiasa merencakan hal sedetil mungkin untuk meminimalisir hal-hal buruk yang terjadi. Aku bisa menggambar proporsional dengan baik, tetapi aku tidak bisa menggambar kartun dan karikatur, karena mereka tidak nyata.


Tetapi hanya ada 1 hal yang aku percayai dan tidak bisa dijelaskan dengan logika dan kau akan gila jika memikirkannya. Ya Hal itu adalah Kekuasaan Tuhan semesta alam, Allah SWT.
Hal lainnya yang kupercayai tanpa alasan adalah mimpi. Biarpun aku realistis, aku juga punya mimpi.

Tidak ada komentar: