Anda Pengunjung Ke :

Sabtu, 19 Juni 2010

Surat Untuk Om Dani

Tanggal 18 kemaren om dani, guru les, pindaaaaah, semuanya sedih, aku juga. Sebelum pindah kita sempetin bikin kerikatur ama surat buat om dani. agak lebay sih, pasti pada beranggapan kalo cuma guru les aja loh yang pindah ngapain di kasih kenang kenangan. tapi kami gak pernah anggap itu lebay. oke, ini isi suratnya :


To : Om Dani
Hari ini, tanggal 17 Juni 2010, satu hari sebelum guru les kami tercinta pindah ke Yogyakarta. . . .
Rasanya sedih banget kalau harus pisah dengan orang yang sudah dekat dengan kita. Itu pula yang kami rasa saat tau kalau Om Dani harus pindah ke Yogya. Kami masih ingat, pertama kali om memberitau kabar sedih ini pada tanggal 18 Mei 2010. Kami semua kaget dan terus menerus memaksa om dani agar tidak pindah. Awalnya kami tidak percaya dan lebih tepatnya tidak terima. Tapi lama kelamaan kami mulai ngerti.

Masih ingat juga dulu saat pertama bertemu om dani. Kesannya hanya seperti guru les biasa saja, guru yang ramah, dan tentu saja baik pada muridnya. Kesan pertama yang wajar karena kami belum dekat.

Akhirnya lama kelamaan kami mulai dekat dan “berani” pada om dani, om dani juga seperti itu. Kami mulai saling mengenal dan bercanda ringan setiap kali les. Dan semakin lama lagi, kami juga semakin dekat lagi dengan om dani, dan kami jadi rajin les karena kami rasa om dani menyampaikan meteri ke kita dengan baik dn menyenangkan.

Karena sudah saling kenal dan mulai saling mengerti, om dani dan kita jadi sering sekali bercanda, saling sindir, dan saling olok satu sama lain. Tidak ada rasa canggung sama sekali. Dan pasti yang tak akan dilupakan itu cerita alimah dan kiki, rachel dan anggara, serta ihsan dan titam. Tak ada pula yang tersinggung jika kita bercanda, menyindir, bahkan mengolok. Itu pula yang membuat suasana les di artha 4 sangat menyenangkan, dengan guru yang profesional seperti om dani, dan anak anak yang profesinal pula seperti kita :p.

Om dani juga sering banget menyiptakan kosa kata baru buat kita, gurauan sederhana tetapi kocak, rumus rumus cepat, dan cerita pengalamannya sewaktu kuliah yang sangat menarik dan membuat semua yang mendengarnya tertawa.

Pernah saat om dani tidak mengajar selama seminggu, dan kami digantikan dengan guru lain. Sama sekali beda dengan om dani. Guru tadi kesannya seperti membiarkan kita mau ngapain aja. Ada yang main hape, cerita ribut nyanyi sama sekali tidak ditegur, beda dengan om dani yang selalu memperhatikan apakah kita sudah mengerti atau belum, selalu menjawab semua pertanyaan yang kami berikan, dan kesannya bagi kami om dani akan menjelaskan pelajaran pada kami dengan bahasa yang nyaman di dengar, simpel dan membuat kami paham dengan cepat semua pelajaran. Saat satu minggu om tidak mengajar kami, hari terakhir dalam minggu itu, kelas kami sepi, saat ditanya pada anak anak yang lain kenapa tidak mau les semuanya menjawab sama “kami Cuma mau les kalau sama Om dani.” Itu kami katakan lama sebelum kami tau om dani harus pindah ninggalin kami.

Kami pun sering sekali saat disekolah ngebanggain om dani, contoh: “anaknya om dani dong nilainya tinggi tinggi” atau “mau pintar? Les sama om dani!” kocak mengingatnya. Semuanya setuju mengatakan om dani itu seru, profesional, baik, lucu, humoris, gaul, rame, kadang kalau marah serem juga, tapi kami tau maksud om dani marah itu baik, dan yang paling beda, kami ngerasa om dani bisa ngajar apa aja, semua yang kami tanya dijawab dengan jawaban yang tepat dan tentu saja logis, tapi kadanga kadang ga logis juga. Om dani selalu bisa membawa suasana kelas menjadi tidak tegang, pelajaran yang sulit pun terasa mudah setelah dijelaskan oleh om dani.

Itulah beberapa alasan yang membuat kami tidak ingin om dani pindah. Karena kami akan kehilangan satu orang yang mempunyai warna berbeda di hidup kami. Seseorang yang memperhatikan kami walaupun kami bukan anaknya, seseorang yang sering mendengarkan cerita panjang kami, dan seseorang yang sering memberi kami inspirasi dari cerita cerita yang lontarkannya.

Kalau harus mengingat om dani akan pindah, sampai hari ini pun kami sangat sedih, kami harap om dani tidak pernah lupa dengan kami, kami anak anak yang sering dikatakan sebagai anak anak kelainan oleh guru guru kami, anak anak yang sering kurang ajar sama om dani, anak anak yang cerewet dan hanya bisa bikin om dani marah. Jangan pernah lupa dengan kami. Kami harap, kami bisa bertemu om dani lagi kapan kapan, berbagi cerita lagi, bercanda lagi, dan saling mengolok lagi. Dan om dani harus tau WE LOVE YOU, 3 kata sederhana yang memiliki arti luar biasa bagi yang mengucapkan dan yang diucapkan.

Sekian kata terakhir dari kami,

-Artha 4 kelas 8 RSBI tahun ajaran 2009/2010-

Tidak ada komentar: