"Mereka yang apatis barangkali (awalnya) adalah penyimak berbagai macam pemikiran yang terlontar. Bukan karena pemikirannya, tapi jengah melihat cara penyampaiannya yang sama sekali tidak matang."
Ada orang yang merasa harus menyampaikan pendapatnya
Ada orang yang sekadar ingin unjuk pengetahuan analisisnya
Ada orang yang sependapat, ikut berkoar dalam komentar
Ada orang terprovokasi, mati-matian berargumen
Ricuh.
Tapi jangan lupa bahwa ada orang yang menjadi berubah pahamnya
Kehilangan intuisi atas esensi berpendapat
Menjadi apatis
Enggan mengemukakan pikiran ataupun berkomentar
Karena mereka berpikir:
Berpendapat tidak lagi penting
Semenjak semua orang sudah "pintar"
Sudah tahu apa yang menurutnya benar
Buat apa minyak memaksa air melebur bersamanya?
Minyak akan bercampur dengan minyak
Air akan menyatu dengan air
Toh kita sudah tahu bahwa minyak dan air tak pernah menyatu
Sial, semua yang tertulis di sini pun adalah pendapat!
Selamat kawan, kita berada di generasi bebas berpendapat!
Jangan merusak pandangan saling melontar pikiran yang identik dengan citra pencerdasan menjadi balas kicau yang memekakkan telinga dan batin pembacanya :)
Berpendapat, berargumen, dan berkomentarlah dengan cerdas dan elegan :)
dikutip sepenuhnya dari postingan Line seseorang bernama Bertha Fania Maula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar