Anda Pengunjung Ke :

Selasa, 29 Oktober 2013

Menulis

“Kenapa kamu terus menulis jika kamu merasa tulisanmu tidak menarik?”
“Karena aku menyukainya...........”

Itu adalah renungan kecil beberapa hari yang lalu sebelum tidur. Seperti biasa, malam itu insomnia menyerang. Sambil berusaha biar ngantuk, aku iseng buka blog ku sendiri dan membaca postingan 2 tahun lalu. Iuh jibang gak banget. Itu kesan pertamaku saat membacanya. Bagaimana bisa saat itu aku mempublikasikan tulisan seperti itu dan meminta orang lain untuk membacanya. Tulisan itu sangat sederhana, banyak terdapat kesalahan pengetikan, dan banyak kalimat sumbang tiap paragrafnya.

Aku mulai menulis blog pada Januari 2009, saat itu aku masih duduk di bangku sekolah menengah pertama kelas 1. Setiap hari yang kukerjakan hanya bermain dengan blogku. Dalam sebulan bisa sampai 10 postingan yang hampir semuanya tidak penting. Tapi biarpun begitu, aku terus menulis sampai sekarang. Tanpa tahu untuk apa dan apa manfaatnya untukku.

Oktober 2013 ini adalah tahun kelima-ku menulis di blog ini. Sampai sekarang aku merasa tulisanku masih tidak enak dibaca. Tapi sampai sekarang pula tidak ada niat untuk berhenti menulis di blog ini. Malam itu aku sedikit memikirkan alasannya. Ternyata begitu sederhana, aku terus menulis karena aku menyukainya, karena aku suka bercerita, dan karena aku baru sadar kalau merangkai kata dan kalimat adalah kelemahanku.

Lalu aku bertanya pada diriku sendiri. “Bagaimana bisa kamu mengatakan kamu suka menulis tapi kamu terbatas dalam merangkai kalimat?”
Ternyata aku menjawab, “Aku harus mengatasi keterbatasan itu.”

Dulu (mungkin sampai sekarang) aku adalah seorang pemalu yang susah menempatkan diri pada tempatnya, yang mudah kehabisan kata-kata, serta tidak cakap dalam menulis dan berbahasa. Semua itu karena keterbatasanku dalam merangkai kalimat demi kalimat yang harus kuucapkan. Rasanya perlu persiapan khusus setiap aku harus tampil di depan umum. Untuk maju kedepan kelas setiap tugas bahasa Indonesia pun rasanya beraaaaaat, ketakutan tak bisa berbicara. Keterbatasan ini sangat tidak nyaman untukku.

Aku terus menulis tanpa tau apa tujuannya. Aku bersyukur aku tidak berhenti menulis saat SMP.  Tidak pernah terpikir olehku sebelumnya, sampai beberapa hari yang lalu aku membaca sebuah artikel yang intinya mengatakan bahwa menulis artikel dan bercerita dapat melatih otakmu untuk berpikir. Dengan menulis rutin, tanpa kamu sadari, otakmu akan terbiasa dalam merangkai kalimat menjadi suatu bacaan yang baik.

Prinspiku adalah 1 postingan setiap bulan, boleh lebih tidak boleh kurang dan prinsip itu kupegang sampai sekarang, kurang lebih sudah 4 tahun. Selama 4 tahun tanpa sadar aku terus berlatih dan bermain dengan kalimat, aku berlatih untuk menciptakan sebuah bacaan dan cerita yang layak untuk dipublikasikan, dan aku berlatih menempatkan diriku dalam setiap artikel yang kutulis. Alhamdulillah, aku merasa keterbatasan itu mulai menghilang. Walaupun tulisanku belum bisa dikatakan bagus, setidaknya kurasa ia menjadi lebih baik tiap bulannya.

Aku pun mencoba menghilangkan sifat pemaluku. Aku ikut organisasi, tampil didepan umum setiap ada kesempatan dan bersosialisasi dengan orang-orang dengan berbagai tipe kepribadian. Tidak sepenuhnya berhasil tetapi tidak sepenuhnya gagal juga. Tetapi, keterbatasan bahasaku mulai hilang. Kurasa hal itu ada hubungannya dengan rutinitas menulis setiap bulannya.

Aku akan terus menulis, insya Allah. Aku semakin menyukainya ketika tahu menfaatnya begitu besar. Aku punya cita-cita menjadi seorang yang cakap berbahasa. Susah dan memakan waktu yang sangat lama pastinya karena kenyataannya aku terbatas dalam hal itu. Tapi bukan berarti tidak mungkin, kan?
.Aku membiasakan diri untuk hal yang menurutku baik untukku. Keterampilan berbahasa (berbicara dan menulis) sangat penting untuk kedepannya. Karena aku sadar pentingnya 2 hal itu, aku tidak bisa pasrah dengan keterbatasanku. Bukan berarti aku tidak menerima kekuranganku, aku hanya mencoba mengatasinya.

Terakhir, terus lakukan hal yang kamu suka, jika kamu merasa hal itu baik dan bermanfaat untukmu nantinya.

“Jika kau terus melakukan hal yang kau sukai, setidaknya ada satu orang yang menyukainya”


Tidak ada komentar: