Anda Pengunjung Ke :
Rabu, 31 Desember 2014
intermezzo
Sekedar sapaan diujung tangga lantai 4, dan sedikit semangat saat olahraga darinya. Benar benar menjadi pemanis tahun 2014
Selasa, 16 Desember 2014
Alhamdulillah
Pagi hari, kaget dibangunkan oleh alarm, berarti kamu masih hidup.
Bergegas keluar dari kehangatan selimut untuk bekerja atau menuntut ilmu, berarti kamu bukan orang gagal.
Mendengar hinaan orang lain tentang dirimu, berarti kamu masih diperhatikan orang lain.
Pakaian semakin ketat atau kecil, berarti kamu tidak kekurangan makanan.
Ingin istirahat tetapi tak bisa melepaskan pekerjaan di tangan, berarti kamu memiliki kedudukan penting didalam pekerjaanmu.
Kamu yang membaca tulisan ini sambil tersenyum, boleh jadi kamu adalah orang yang berbahagia dalam hidup :)
Jumat, 12 Desember 2014
Dia Sedang Mencoba
Tentang dia yang tak baik sikapnya
Tentang dia yang selalu meletakkan amarah di segala perbuatannya
Tentang dia yang selalu terlihat menakutkan
Begitulah kesan pertamaku ketika melihatnya. Tak ada niat ingin berteman sedikit pun dengannya. Wajah yang tak menyenangkan dan kata-kata yang sama sekali tak ramah.
Karena lelucon bodoh teman-temanku, aku tak sengaja memperhatikannya. Aku melihat ia berusaha melawan dirinya yang pemalu. Dia menutupi kelembutan hatinya karena tak ingin terlihat lemah. Dia kelelahan menghadapi masalahnya dan tanpa sadar emosi dan caci maki keluar dari mulutnya. Dia mengemban amanah besar dan hampir kewalahan menjaganya.
Dia berusaha mengenal dirinya. Dia mengakui semua kekurangannya, bersedia menerima saran masukan, dan bertekad memperbaiki dirinya. Dia tak mau menyerah. Keadaan mulai merubahnya menjadi sesorang yang pantas menjadi panutan.
Aku tak kenal siapa dia dan dia juga tak mengenalku. Aku hanya tak sengaja memperhatikannya...
Tentang dia yang selalu meletakkan amarah di segala perbuatannya
Tentang dia yang selalu terlihat menakutkan
Begitulah kesan pertamaku ketika melihatnya. Tak ada niat ingin berteman sedikit pun dengannya. Wajah yang tak menyenangkan dan kata-kata yang sama sekali tak ramah.
Karena lelucon bodoh teman-temanku, aku tak sengaja memperhatikannya. Aku melihat ia berusaha melawan dirinya yang pemalu. Dia menutupi kelembutan hatinya karena tak ingin terlihat lemah. Dia kelelahan menghadapi masalahnya dan tanpa sadar emosi dan caci maki keluar dari mulutnya. Dia mengemban amanah besar dan hampir kewalahan menjaganya.
Dia berusaha mengenal dirinya. Dia mengakui semua kekurangannya, bersedia menerima saran masukan, dan bertekad memperbaiki dirinya. Dia tak mau menyerah. Keadaan mulai merubahnya menjadi sesorang yang pantas menjadi panutan.
Aku tak kenal siapa dia dan dia juga tak mengenalku. Aku hanya tak sengaja memperhatikannya...
Rabu, 10 Desember 2014
Langganan:
Postingan (Atom)